Kerajaan Demak: Letak, Sejarah, Nama Raja, dan Peninggalannya
Diperbarui:2024-11-02 14:20 Jumlah Klik:106 Foto: ANTARA FOTO/AJI STYAWAN/Masjid Agung DemakJakarta -Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa yang berdiri pada akhir abad ke-15. Kerajaan Demak terletak di wilayah Bintoro, dekat muara Sungai Demak, Jawa Tengah. Siapa pendirinya?
Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Patah, Adipati Demak yang sebelumnya merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Majapahit. Namun, masa kejayaan kerajaan Demak terjadi di bawah kepemimpinan Sultan Trenggana (1521-1546).
Pada masa kejayaannya, kerajaan Demak berhasil menaklukkan Pelabuhan Sunda Kelapa dari tangan Portugis dan mengubah namanya menjadi "Jayakarta," yang kemudian menjadi cikal bakal penamaan Jakarta.
Baca juga: Ini Kerajaan yang Terakhir Runtuh di Indonesia Sebelum Kerajaan Islam DatangBaca juga: Sejarah Kerajaan Samudera Pasai: Jadi Pusat Perdagangan karena Alasan IniSejarah Kerajaan DemakDalam "Jurnal Tamaddun: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam" Vol 12 No 1 (2024) yang ditulis oleh Putri Zuliani dan Hudaidah, dikutip Rabu (16/10), pada akhir abad ke-15, terdapat dua kekuatan besar di Nusantara, yakni kerajaan Sriwijaya dan kerajaan Majapahit.
Kala itu, Raja Bhre Kertabumi yang bergelar Brawijaya V merupakan pemimpin dari Kerajaan Majapahit dari tahun 1468 hingga 1478 M. Raja Brawijaya V memiliki banyak anak dari sejumlah pernikahan.
Salah satu anaknya bernama Raden Patah yang merupakan hasil pernikahannya dengan Indrawati, seorang putri dari Negeri Campa (Kamboja). Sedari masa remaja Raden Patah berguru kepada Sunan Ampel untuk mempelajari agama Islam yang saat itu sedang berkembang di Nusantara.
Pada 1477, Raden Patah ditunjuk sebagai Adipati Demak yang merupakan wilayah bawahan dari Kerajaan Majapahit. Saat itu, Majapahit terus mengalami kemunduran pada masa pemerintahan Brawijaya V.
Melihat kemunduran tersebut, akhirnya atas usul para Walisongo, Raden Patah sebagai Adipati melepaskan diri dari Majapahit dan mendirikan kerajaan Demak pada 1475 M. Kerajaan ini merupakan kerajaan bercorak Islam pertama di Pulau Jawa.
Masa Kejayaan Kerajaan DemakMasa kejayaan Kerajaan Demak terjadi di bawah kepemimpinan Sultan Trenggana, yang naik takhta setelah meninggalnya Pati Unus, ia dilantik oleh Sunan Gunung Jati dengan gelar "Sultan Ahmad Abdul Arifin".
Pada masa pemerintahan Sultan Trenggana, Demak berhasil memperluas wilayah kekuasaannya dengan menaklukan beberapa wilayah, seperti Tuban, Madiun, Blora, Pasuruan, Gunung Penanggungan, Kediri, Malang, dan masih banyak lagi.
Salah satu puncak keberhasilan kerajaan Demak adalah penaklukan Sunda Kelapa dari Portugis pada 22 Juni 1527 di bawah kepemimpinan Fatahillah. Fatahillah sebagai panglima pasukan Kerajaan Demak kemudian mengganti nama Sunda Kelapa menjadi "Jayakarta" yang kemudian menjadi cikal bakal penamaan Jakarta.
Selain melakukan perluasan wilayah, keberhasilan kerajaan Demak dapat dilihat dari persebaran agama Islam ke seluruh pulau Jawa, bahkan sampai ke Kalimantan Selatan.
Namun, pada akhirnya kerajaan Demak runtuh karena perebutan kekuasaan di antara anggota keluarga kerajaan hingga memicu terjadinya perang saudara. Konflik ini dimulai setelah wafatnya Sultan Trenggana, yakni pada saat Pangeran Surowiyoto atau Pangeran Sekar berusaha merebut takhta dari Sunan Prawata yang menjadi Raja setelah Sultan Trenggana.
Akibat percobaan perebutan kekuasaan tersebut, Sunan Prawata kemudian membunuh Pangeran Surowiyoto. Kejadian tersebut menimbulkan kemarahan di antara keluarga Kerajaan. Akhirnya, Sunan Prawata dibunuh oleh Arya Penangsang yang merupakan anak dari Pangeran Surowiyoto sebagai bentuk balas dendam.
Arya Penangsang kemudian menjadi Raja Demak, dan berusaha menyingkirkan anggota kerajaan yang dianggap dapat mengganggu tahtanya, salah satunya adalah Pangeran Hadiri atau Kalinyamat yang dibunuh oleh Arya Penangsang.
Konflik antar saudara ini kemudian memicu pemberontakan yang dipimpin oleh Adipati Hadiwijaya, penguasa Pajang, yang merupakan bagian wilayah kerajaan Demak.
Pemberontakan ini menyebabkan runtuhnya kerajaan Demak dan menjadi awal dari kesultanan Pajang yang dipimpin oleh Hadiwijaya, sebagaimana dikutip dari tulisan ilmiah berjudul "Kerajaan Islam Demak di Jawa Masa Pemerintahan Sultan Trenggana" (2018) karya Dina Haryani dari Institut Agama Islam (IAIN) Bengkulu.
Nama Raja-Raja di Kerajaan Demak1. Raden Patah (1500-1518 M)2. Adi Pati Unus (1518-1521 M)3. Sultan Trenggono (1521-1546 M)4. Sunan Prawata (1546-1549 M)5. Arya Penangsang (1549-1554 M)
Peninggalan Kerajaan Demak1. Masjid Agung Demak2. Situs Kolam Wudhu3. Makam Sunan Kalijaga4. Saka Tatal dan Saka Majapahit5. Pintu Bledeg6. Dampar Kencana
Baca juga: Ramai Penyebutan "'Raja Jawa", Bagaimana Sejarah Raja-raja Jawa Sendiri? Sejarah Penemuan Mpox hingga Jadi Darurat Kesehatan Masyarakat